Rabu, 23 Maret 2016

Cara Mendesain Program Circuit Training

Cara Mendesain Program Circuit Training

Kebanyakan dari orang yang sudah sering melakukan program fitness sering sekali berpikir bahwa circuit training hanya terdiri dari berbagai macam latihan beban. Sebenarnya circuit training juga bisa terdiri dari latihan cardio. Oleh sebab itu, jika anda ingin memilih dan mengatur circuit training yang ingin anda gunakan, usahakan juga untuk memasukkan latihan kardio di dalam program anda.
Pada bagian artikel ini, kami ingin memberikan informasi mengenai bagaimana mendesain latihan circuit. Hal ini dikarenakan masih banyak sekali orang yang belum memahami tentang bagaimana menyatukan berbagai macam latihan fitness untuk menjadi satu putaran yang dapat memberikan efek yang jauh lebih besar. Berikut ini adalah cara-cara memilih jenis latihan fitness.

1. Pilihlah latihan beban yang tepat

Ada banyak sekali latihan beban yang bisa anda pilih. Anda bisa memilih latihan beban menggunakan barbell maupun dumbbell. Namun kami menyarankan anda untuk memilih latihan beban yang tidak melatih otot yang sama jika ingin mendapatkan hasil yang efektif dari circuit training. Pilihlah rangkaian latihan beban yang melatih berbagai macam otot.

2. Pilih latihan kardio

Selain memilih latihan beban, anda juga perlu memilih latihan kardio ketika ingin membuat sebuah circuit training. Latihan kardio sangatlah baik digunakan dalam circuit training karena dengan latihan kardio, anda bisa membakar lemak yang ada di dalam tubuh anda. dengan begitu, maka pembentukan otot akan jauh lebih cepat.

3. Evaluasi hasil setiap bulan

Setelah anda selesai memilih latihan beban dan latihan kardio, anda bisa mulai menjalankan circuit training anda. lakukan secara teratur antara 3-4 kali dalam seminggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Setelah anda melakukan circuit training secara maksimal, maka selanjutnya yang perlu anda lakukan adalah mengevaluasi hasilnya setiap bulan. Ketika anda menemukan bahwa ada beberapa jenis latihan baik latihan beban maupun kardio yang kurang begitu efektif, anda bisa segera menggantinya dengan jenis latihan lainnya.
Sangat mudah bukan untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bentuk tubuh yang proporsional? Lalu apa lagi yang anda tunggu?

Rabu, 02 Maret 2016

contoh proposal usaha



PROPOSAL USAHA BOBICO (BOLA-BOLA UBI COKLAT)
Di Ajukan Sebagai Tugas Kewirausahaan






Description: C:\Users\Public\Pictures\Sample Pictures\photo.jpg






Oleh
Uman Rusman















PEMERINTAH KABPATEN TASIKMALAYA
DINAS PENDIDIKAN
SMK DAARUDDA’WAH


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisni, di karenakan kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan menyebabkan semakin meningkatnya kerisis ekonomi di masyarakat, di karenakan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.
Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan jalan keluar dari permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam berwirausaha, misalnya mengolah barang mentah menjadi produk ataupun barang setengah jadi menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat dinikmati para konsumen.
Oleh karena itu penulis menciptakan suatu hasil atau produk yang memiliki nilai jual, penulis membuat kue “BOBICO” kue ini berbahan dasar ubi yang sangat mudah di dapatkan, akan tetapi masyarakat kurang akan pengolahannya, sehingga tida menyadari bahwa ubi ini jika di olah menjadi kue yang menarik dapat memiliki harga jual yang cukup tinggi.

1.2  Visi
Menjadikan makanan tradisional menjadi yang utama
1.3  Misi
1.      Selalu berinovasi dengan produk tradisonal
2.      Meningkatkan kualitas makanan tradisional
3.      Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen puas
                             


1.4  Tujuan kegiatan usaha
1.      Mendapatkan keuntungan.
2.      Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang penulis buat, agar    
         mencapai target penjualan.
3.      Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
4.      Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tida hilang.



1.5  Maksud kegiatan usaha
      Dari hal membuka usaha ini penulis bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang penulis miliki yaitu Kemampuan di bidang kuliner,  di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan menambah wawasan atas ilmu yang telah penulis ketahuai dan ingin berinovasi dengan makanan tradisional sehingga makanan tradisional tida akan kalah dalam kualitas dengan makanan makanan di jaman yang moden ini, penulis akan berenovasi dengan mengembangkan kembali kue tradisional yaitu obi menjadi lebih menarik dan lebih berkualitas.
Penulis akan membuat “BOBICO” yaitu bola bola obi coklat yang hasil dari pengembangan dari kue obi.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil
Bobico adalah brand dari kegiatan usaha penulis, karena bahan bakunya adalah ubi, ubi biasanya di kenal dengan makanan pedesaan, namun kini penulis ingin mengebangkan kembali dengan cara mengolah ubi ini menjadi makanan yang menarik, sehingga ubi dapat di kenal luas oleh masyarakat, cara penulis memperkenalkan ubi ini secara luas yaitu dengan cara membuat hasil olahan dari ubi yang semenarik mungkin tanpa mengurangi isi nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Ubi banyak sekali mengandung nutrisi penting bagi kesehatan, kandungan yang termasuk dalam ubi yaitu : vitamin A, C, E, betakeroten, magnesium, kalium dan kaya oksige, sehingga makanan ini dapat di konsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak anak hingga orang lanjut usia.
2.2 Strategi pasar
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :
2.2.1 Segmenting
        Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.
2.2.2 Targeting
        Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah penulis sendiri, serta warung warung kecil.
2.2.3 Positioning
        Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan yang penulis tambahkan yaiu seperti kacang, coklat dan seres mix, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kulitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.

2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha
Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan
penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
2.3.1 Kekuatan ( Strength )
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa menggunakan ubi yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.
2.3.2 Kelemahan ( Weakness )
1.    Produk tidak tahan lama.
2.    Produk mudah di tiru.
3.    Harga bahan baku tidak stabil.
2.3.3 Peluang ( Oportunity )
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha bobico ini berbeda dengan obi yang biasa, bobico ini produk hasil modivikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk baaru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern,
obi di jaman sekarang sudah  jarang sekali yang memproduksi, sehingga penulis mempunyai peluang yang cukup baik, dalam pemasaran, apalagi obi ini merupakan varian baru yang dapat menarik minat konsumen unuk merasakan sensasi baru dari obi ini.
2.3.4 Ancaman ( Treath )
Ancaman yang dapat timbul dari usaha BOBICO ini antara lain :
1.      Pesaing tidak sehat.
2.      Bahan baku yang tida stabil.
3.      Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan produk penulis.




BAB III
MANAGEMEN PRODUKSI

3.1 Proses Produksi
Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :
1.      Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
2.      Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku penunjang selain bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar pasar.
3.      Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhapat konsumen akan produk yang penulis pasarkan.
4.      Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penangana keungan tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.
            
3.2 Bahan Baku
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai
berikut :

Nama Bahan
Banyaknya
Harga Satuan
Harga total
1.
Ubi jalar
16 kg
Rp. 2.500
Rp. 40.000
2.
Tepung  tapioka
4 kg
Rp. 8.000
Rp. 32.000
3.
Gula merah
1 kg
Rp. 14.000
Rp.14.000
4.
Kacang
1 kg
Rp. 25.000
Rp. 25.000
5.
Garam
1 pcs
Rp.1.000
Rp. 1000
6.
Coklat
5 pcs
Rp. 1.0000
Rp. 50.000
7.
Seres
5 pcs
Rp.5.000
Rp. 25.000
Total
Rp. 187.000
Table 1.1 ( Daftar bahan baku )


3.3 Peralatan Dan Perlengkapan
Dalam kegiatan produksi penulis, peralatan dan perlengkapan yang penulis gunakan sebagai berikut :

3.3.1 Peralatan
No
Nama Barang
Banyaknya
1.
Dulang
1
2.
Gelas ukur
1
3.
Baskom
1
4.
Pisau
1
5.
Panci
1
6.
Wajan
1
                                    Tabel 1.2. ( Daftar Peralatan)

3.3.2 Perlengkapan

No
Nama Barang
Banyaknya
Harga Satuan
Jumlah
1.
Label
5 lbr
Rp. 3000
Rp. 15.000
2.
Sarung Tangan Plastik
2
Rp. 1000
Rp. 2000
3.
Cup Plastik
10 pack
Rp. 8.500
Rp. 85.000
Total
Rp .102.000
Tabel 1.3 ( Daftar Perlengkapan )
3.4. Biaya Lain – Lain
No
Nama Biaya
Jumlah
1.
Transportasi
Rp. 15.000
2.
Isi Ulang Gas
Rp. 18.000
Total
Rp. 33.000
Tabel 1.4 ( Biaya Lain – Lain)


3.5 Cara Pembuatan
1.      Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang di butuhkan
2.      Kupas ubi kemudian cuci lalu kukus hingga matang atau melunak.
3.      Halus kan ubi dengan cara di tumbuk dengan menggunakan dulang sampai
         halus.
4.      Setelah ubi halus hingga berbentuk adonan masukan garam, tepung tapioka,   
         kemudian tumbuk kembali hingga tercampur rata.
5.      Setelah selesay ambil adonan sesendok dan masukan gula merah sedikit atau
         coklat sesuai slera, sebagai isiannya, lalu bulatkan sehingga menjadi bola bola
         kecil.
6.      Panaskan minya dengan api sedang, jika minyak sudah siap baru goreng adonan
         yang telah di benuk hingga berwarna coklat keemasan, setelah matang angkat
         lalu tiriskan.
7.      Setelah dingin bobico bisa di toping sesuai selera.



 BAB IV
RENCANA ANGGARAN

4.1  Modal / Pemasukkan
Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar
Rp. 322.000

Total biaya                  = bahan baku + perlengkapan + biaya lain – lain
 = Rp. 187.000 + Rp. 102.000 + Rp. 33.000
 = Rp. 322.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 100 produk dengan modal pengeluaran Rp. 322.000

4.2  Penentuan Harga Jual
Harga Pokok Produksi = total biaya / hasil produksi 
= 322.000 x 100
= Rp. 3220,/pcs
Harga jual =  harga pokok+laba yang di inginkan
                                     =Rp.3220+Rp.1780
                                      =Rp.5000,-
Jadi harga jual nya yaitu (Rp.5000/pcs)
                                                      
4.3 Perhitungan Laba/Rugi 
Laba                = ( hasil produksi x harga jual) - modal                                      
= ( 100x Rp. 5000) – Rp.322.000
= Rp. 500.000 – Rp. 322.000
= Rp. 178.000,-

Persentase Laba =   laba / modal x 100%  x 100%


= 178.000 / 322.000 x 100%                                                         

=  55,27%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 55,27%



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
“BOBICO” merupakan brand produk yang di ciptakan oleh penulis dalam bidang ini, penulis menciptakan produk ini atas survey yang penulis lakukan unuk mencari peluang bisni yang baik dan bermanfaat (yang di butuh kan) oleh masyarakat, penulis sangat mengharapkan produk yang penulis buat dapat diterima dan dapat disenangi olehpara konsumen dantertanam dibenak masyarakat luas dengancara konsinyasinya ditoko cemilan.

5.2 Saran
saya menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal ini.
Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha saya ini dapat berjalan dengan baik dan saya berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi saya dan masyarakat.
saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dantepat pada waktunya, sekian terimakasih.